Sabtu, 20 Oktober 2018

Resensi The Little Prince: Anak-anak yang Mendewasakan Orang Dewasa

"All grown-ups were once children, but only few of them remember it."

Judul: The Little Prince
Penulis dan ilustrator: Antoine De Saint-Exupery
Penerjemah: Katherine Woods

"The Little Prince" karya Antoine De Saint-Exupery adalah buku klasik Perancis yang paling banyak diterjemahkan (ke Bahasa Inggris). Buku ini adalah bacaan anak-anak dengan beberapa ilustrasi dan telah divisualisasikan pula ke bentuk film.

Diawali dengan kilas balik tokoh "Aku" sebagai anak kecil yang imajinasi-imajinasinya diremehkan oleh orang dewasa atau "grown-ups". Saat tokoh Aku dewasa, ia menjadi seorang pilot dan mengalami kecelakaan. Ia terdampar di sebuah Gurun Sahara, namun secara mengejutkan ia bertemu Sang Pangeran Kecil atau "the little prince". Sang Pangeran Kecil adalah anak kecil yang bersemangat dan sangat bijak untuk usianya. Sang Pangeran Kecil berkata ia hidup sendirian di suatu planet yang sangat kecil. Tokoh Aku meragukan keberadaannya-- namun perilaku Sang Pangeran banyak yang membuktikan bahwa ia-- nyata.

Sang pangeran menceritakan planetnya hingga tetangga-tetangga planetnya. Mulai dari planet yang hanya dihuni oleh seorang raja tanpa rakyat, badut, pemabuk, pebisnis, pria pengurus lampu, dan geografer. Setiap mereka memiliki planet sendiri namun tidak memiliki makna dalam hidup mereka. Dan planet terakhir, Sang Pangeran mengunjungi bumi, planet paling tidak biasa yang ia kunjungi. Bumi adalah penggabungan berkali-kali lipat planet yang ia kunjungi sebelumnya. Pemabuk, raja, geografer, pebisnis, semua hal ada di bumi. Di bumi inilah Sang Pangeran banyak belajar untuk menjaga apa yang ada di planetnya dan bertemu si tokoh Aku. Hingga pada akhirnya mereka telah belajar dari satu sama lain, maka itulah waktu mereka untuk kembali ke tempat di mana mereka seharusnya berada.

Walaupun pada dasarnya buku ini adalah bacaan untuk anak, namun isi buku ini sangat inspiratif terutama dalam "menyindir" para manusia dewasa atau para grown-ups. Saat Sang pangeran kecil mengunjungi planet-planet tetangganya, ia bertemu raja yang merasa dirinya raja walaupun tidak memimpin siapapun, namun tak memedulikannya dan tetap ingin menjadikan dirinya raja. Ini adalah ceriman dari banyaknya manusia dewasa yang mengejar tahta tanpa melihat bahwa di kursi tahta itu ia sebenarnya tidak memimpin siapapun. Pebisnis yang sibuk menghitung bintang yang bukan miliknya. Ia merasa dikayakan dengan tumpukan data kertas berisikan jumlah bintang yang tak henti-hentinya bertambah-- padahal sejatinya ia tak memiliki kemampuan untuk menghitung, bahkan tidak memiliki hak untuk mengakui bahwa semua bintang adalah miliknya. Hal ini juga kadang kala terjadi pada manusia dewasa, terfokus pada angka, angka, dan angka. Mereka tidak menganggap mereka berhak penuh atas apa yang diwakilkan dengan angka itu.

Banyak renungan yang bisa diambil dari buku ini. Untuk anak-anak buku ini juga cocok karena bahasanya yang ringan, mudah dimengerti, dan melatih imajinasi.

"It is only with the heart that one can see rightly; what is essential is invisible to the eye."

N.B: Didasarkan pada buku "The Little Prince" dalam bahasa Inggris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar